Wednesday, May 28, 2014

Apa yang salah dengan menjadi orang kaya?

Kemarin baca berita di koran, tentang pengendara motor yang melawan arus di daerah Pondok Kopi. Dan naasnya, dari arah berlawanan ada mobil yang sedang melaju lumayan kencang. Tabrakanlah mereka dan si pengendara motor meninggal seketika. Dan bisa ditebak apa yang terjadi kemudian? Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut otomatis menyalahkan si pengendara mobil yang berada pada jalur yang benar. Sungguh ironis, mereka pun beramai-ramai menghakimi pengendara mobil tersebut. Saya gak tau apa yang ada di benak orang-orang tersebut, padahal jelas-jelas kejadian itu salah si pengendara motor yang melawan arus dan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Kata-kata yang keluar dari mereka diantaranya : "dasar orang kaya! Bikin orang susah aja.. bla bla bla... " yang intinya menyalahkan keadaan orang lain yang lebih beruntung di bandingkan mereka. Ya, salah si pengendara mobil cuma satu, karena dia membawa mobil. Begitu pun dengan kejadian-kejadian lainnya di jalanan ibukota ini, yang serempetan lah, motong jalan seenaknya, sampe tubrukan yg berakibat serius, bagaimanapun kejadiannya, selalu pengendara mobil yang disalahkan. Ya memang tidak semua pengendara motor begitu sih, cuma sebagian besar kok emosian ya, merasa diri "terdholimi" dengan berpanas-panas atau berhujan-hujanan dibanding dengan yang naik mobil.

Jadi, kesimpulan yang bisa diambil dari kejadian tersebut adalah bahwa di Jakarta ini, gap antara si kaya dan si miskin sudah terlampau  jauh. Menurut saya, kemungkinan terjadi gesekan antara kedua status sosial tersebut akan sangat tinggi. Yang kaya ya sudah seharusnya memang lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya, ya minimal dengan mengeluarkan zakat atau apapun itu. Lebih bagus lagi kalo punya program pengentasan kemiskinan di daerah sekitar dia tinggal. Kalo ngarepin pemerintah sih ya, agak meragukan. Daripada ketinggian ngarep, mending melakukan sesuatu yang riil. Gak cuma bisanya menjelek-jelekkan pemerintah. Nah, sementara yang masih miskin ya gak usah sibuk nyalah-nyalahin orang kaya lah, mendingan berusaha bagaimana supaya bisa kaya. Meski kaya itu sebenernya gak jadi tujuan sih harusnya. 

Tapi ya, kalo dianalisa lebih jauh dan mendalam, orang kaya ya semakin kaya, yang miskin ya semakin terperosok dalam kesusahan. Kenapa bisa begitu?
Coba amati kebiasaan-kebiasaan orang kaya. Apa sih yang membuat mereka bisa jadi kaya? Keturunan? Engga juga sih, meski memang beberapa orang kaya memang kaya keturunan kesekian. Banyak juga yang orangtuanya kaya, anaknya gak bisa mempertahankan kekayaan orangtuanya. Alasannya mereka katanya keturunan ke delapan. :p Padahal ya memang mereka males aja. Perusahaan-perusahaan keluarga menurut penelitian gak akan bertahan sampai keturunan ketiga. Kalo gak bangkrut ya di jual. Karena cicit biasanya dari lahir udah langsung naik mercy, gak ngerasain pahit getirnya membangun usaha. Jadi sense of belonging-nya pasti jauh jika dibandingkan orangtuanya. Nah kalo ada orang kaya yang anak-anaknya bisa jadi "orang" juga meski entah keturunan ke berapa, kemungkinan mereka mempertahankan kebiasaan baik. 
Saya pernah baca satu artikel yang mengulas tentang 21 kebiasaan untuk menjadi kaya, diantaranya kurang lebih seperti ini : (ini memakai bahasa saya sendiri ya ..)
1. Orang kaya itu jarang-jarang makan junk food, coba lihat yg sering makan di resto-resto fastfood itu siapa? :p
2. Orang kaya jarang yang berjudi, ya bisa dilihat lah yang sering pasang togel siapa ? tapi kalo kelasnya di Las Vegas ya memang orang kaya sih, cuma kan jumlahnya gak sebanyak yg pasang togel kan?
3. Orang kaya berfokus pada satu tujuan. 
4. Orang kaya olahraga 4x dalam seminggu. Ya iyalah sempet, jam kerja yang atur dia, bukan dia yang diatur jam kerja. Nah kalo kita yang ada kejar-kejaran sama kemacetan lalu lintas, buru-buru berangkat ke kantor takut telat nempelin jempol di mesin presensi, tar di potong gaji kita :p
5. Orang kaya kalo di jalan dengerin audio-book. atau mungkin baca buku kali ya.. nah kalo kita sibuk mainin gadget, meski mungkin ada juga sih yang baca e-book ya.. 
6. Orang kaya biasanya punya daftar hal-hal yang harus dilakukan. Ya sedikit agak lebay sih, cuma ada baiknya juga, supaya gak ada hal-hal yang terlewat meski hal yang kecil.
7. Orang  kaya minta anak-anaknya baca 2 buku non-fiksi sebulan. Kelihatannya mudah ya, tapi susah lho untuk dilakukan.
8. Orang kaya meminta anak mereka melakukan kerja sosial 10 jam atau lebih dalam sebulan. Nah rata-rata orang jaman sekarang kan belum-belum udah nanya : ada duitnya gak?  :p hehehe mental miskin katanya sih itu namanya.
9. Orang kaya melakukan telepon 'HBD' (rumah, bisnis, dan (mencari) kesepakatan). Kalo kita telpon seringnya ngerumpi, curhat, galau-galau gak jelas :p
10. Orang kaya menuliskan tujuan mereka secara jelas.  Nah kalo yang ini banyak sih tercantum di buku-buku motivasi gitu, jadi memang bagusnya gak cuma di angan-angan. Namanya manusia kan seringnya lupa, jadi ya tulis deh.. bisa di buku agenda, di dinding kamar, di gadget atau dimana aja yang sering terlihat.
11. Orang kaya membaca minimal 30 menit per hari untuk alasan pendidikan atau karir. Enteng ya kayaknya, cuma 30 menit, tapi ngelakuinnya hadeuh kayaknya mata gak sekooperatif kalo diajak mantengin gadget. Ya bisa sih baca e-book di gadget, tapi gak semua buku ada versi e-book nya kan? 
12. Orang kaya yang selalu mengatakan apa yang ada dalam pikirannya. Kita biasanya takut-takut, tar dibilang sok tau lah, dibilang sok pinter atau takut apa yang kita sampaikan itu salah.
13. Orang kaya mencari koneksi minimal 5 jam setiap bulannya. Kayaknya waktunya orang kaya lebih dari 24 jam ya sehari? :p
14. Orang kaya hanya menonton TV 1 jam atau kurang setiap harinya. Masyarakat kita umumnya menghabiskan lebih dari 3 jam di depan benda kotak ajaib ini. Dan yang ditonton adalah sinetron, infotainment, reality show, yah acara-acara yang enggak banget deh.
15. Orang kaya menonton acara 'reality show' di TV. Yang suka nonton "Reality Show" itu berarti suka dibohongin, lha itu yg kaget-kaget cuma acting kok. Saya pernah liat syuting salah satu acara reality show di belakang kantor.
16. Orang kaya bangun tidur 3 jam sebelum pekerjaan dimulai. Jadi kalo jam kerja dari jam 08.00 ya minimal bangun jam 05.00.
17. Orang kaya mengajarkan kebiasaan sukses setiap hari kepada anak-anaknya. Ya, anak-anak memang lebih gampang mencontoh apa yg dilakukan ortunya dibanding nasihat-nasihat yang didengar tanpa contoh yang nyata.
18. Orang kaya percaya pada pendidikan dan pengembangan diri seumur hidup. Rata-rata kita berhenti belajar karena merasa sudah punya pekerjaan yang tetap, padahal di agama pun diajarkan kita harus belajar sampai liang lahat. Long Life Learning ...
19. Orang kaya percaya bahwa kebiasaan buruk akan menciptakan kerugian. (Sudah jelas)
20. Orang kaya percaya bahwa kebiasaan yang baik menciptakan peluang sukses. Percaya gak? 
last but not least yaitu orang kaya senang membaca. Jadi gak salah dong pemerintah membuat Gerakan Gemar Membaca. 

Nah diluar kebiasaan itu semua, memang ada yang Maha Menentukan, tapi kan Tuhan juga tidak akan merubah nasib manusia kalau dia tidak mau berusaha bukan?

Jadi mau pilih mana, jadi orang kaya atau orang kaya banget? :p 

Salam Kaya!


ocehan di akhir bulan
28052014 14:02:00





No comments:

Post a Comment